Selasa, 21 April 2009

Pemimpin Ideal


Belakangan ini orang-orang banyak membahas tentang siapa sosok dan kader pemimpin bangsa ini selanjutnya. Sosok yang kuat di mata rakyat Indonesia saat ini adalah Pak SBY. Memang pada awal hingga akhir kepemimpinanya SBY mengalami banyak cobaan dalam hal bencana alam, mulai dari tsunami, longsor, banjir bandang, situ gintung, lumpur lapindo, entah banyak lagi yang lain. Demikian juga dengan urusan finansial. Mulai dari krisis global, naiknya harga minyak bumi, serta kemiskinan dan urusan lainnya. Namun, sosok SBY ini dapat melewatinya dengan baik. Sangat jarang ada seorang pemimpin yang dapat melewati hal ini dengan mudah, kecuali para pemimpin dunia yang berhasil. SBY tidak hanya menghembuskan angin segar kepada rakyat Indonesia tetapi ia juga mamberi harapan yang jelas dan memberi arah yang jelas pula. Hal itu yang memungkinkan rakyat jatuh cinta padanya.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melayani. Dalam artian dia bukanlah pelayan. Pemimpin itu tidak berharap ataupun memberi harapan, tetapi ia menggenapi harapan itu. Pemimpin yang baik tidak nenelantarkan ekspektasi dari rakyatnya. Ia harus menjadi pelayan bagi rakyatnya. Dan untuk mendapatkan pemimpin itu sangatlah sulit, terlebih jika melihat moral dan mental bangsa Indonesia saat ini. Kata-kata dan janji hanya sebuah retorika tak jelas, slogan-slogan busuk. Bagaimana mungkin menjadi pemimpin yang baik jika tidak tau kemana harus melangkah. Bagaimana mingkin jadi pemimpin jika masih korup? Korup terhadap dirinya sendiri terlebih-lebih terhadap orang lain. Menjadi pemimpin haruslah mendengarkan hati nurani rakyat juga hati nuraninya.

Sebenarnya rakyat tidaklah berlebihan tentang ekspektasinya. Cukuplah mereka hidup menderita, cukuplah mereka ditipu, cukuplah janji-janji kosong itu. Masyarakat sudah pintar.
Sekarang, banyak muncul orang-orang yang berusaha menjelma menjadi dewa penolong. Datang dengan wajah manis, melempar senyum ke segala penjuru bumi. Menghambur-hamburkan uang, janji, hutang. Mungkin saja masyarakat tertipu, tapi tidak untuk selamanya. Dan akhirnya orang-orang seperti itulah yang mudah hancur lebih dulu.

Sekarang, daripada memikirkan untuk memperebutkan kursi kepemimpinan ini, terlebih dulu para calon pemimpin ini merefleksikan dam memikirkan tentang apa yang menjadi ekspektasi dari rakyat Indonesia ini. Apakah saya sudah siap menjadi pemimpin yang melayani? Jika belum siap, mundurlah, dan dukung orang yang menurut anda siap untuk jadi pemimpin.
Karena bangsa ini tidak butuh retorika-retorika murahan, bangsa ini tidak butuh belas kasihan, tidak butuh perhatian. Tapi yang dibutuhkan bangsa ini adalah perubahan, berubah bersama-sama, maju bersama-sama.
 

SUTIMBANG NGAWAN Blak Magik is Designed by sutimbang for smashing magazine Bloggerized by sutimbang © 2009